KAUNSELOR PELAJAR
SEKOLAH MENENGAH TEKNIK TERENGGANU.......................... ipinkaunselor(KB04106)
Sunday 21 April 2013
Meraih Keampunan Allah
Meraih Keampunan Allah
Dan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah
shalallahu ‚alaihi wa sallam bersabda: “Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman: ‘Wahai anak adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan
berharap kepada-Ku, nescaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan
memperdulikannya lagi. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi
seluruh langit, kemudian engkau memohon ampun padaku, nescaya Aku akan
mengampunimu. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan
kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak
berbuat syirik dengan apapun nescaya aku akan datang kepadamu dengan
pengampunan sepenuh bumi pula. (HR Tirmidzi, beliau berkata: “hadits ini
hasan”) WAllahu a’lam, semoga selawat tercurah pada nabi Muhammad.
Penjelasan:
Dari Anas radhiallahu ‘anhu beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah
¬shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: [Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman,’ Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan
berharap kepada-Ku, nescaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan
memperdulikannya lagi] Yang dimaksud [“Anak Adam”] pada perkataan ini
adalah seorang muslim yang mengikuti risalah rasul yang diutus
kepadanya. Maka orang-orang yang mengikuti risalah nabi Musa ‘alaihi
salam pada zamannya, maka dia termasuk orang yang diseru dengan
panggilan ini. Orang-orang yang mengikuti risalah nabi Isa ‘alaihi salam
pada zamannya, maka dia juga termasuk orang yang diseru dengan
panggilan ini. Adapun setelah diutusnya Muhammad shalallahu ‘alaihi wa
sallam, orang-orang yang mendapatkan balasan dan keutamaan seperti yang
disebutkan dalam hadits ini adalah mereka yang mengikuti Al Musthafa
(Nabi Muhammad) shalallahu ‘alaihi wa sallam, beriman bahwa risalah yang
beliau bawa adalah penutup risalah para nabi, mengakui kenabian dan
risalah yang beliau bawa dan mengikuti petunjuk beliau shalallahu
‘alaihi wa sallam.
Allah jalla wa ‘ala berfirman pada hadits
ini: [Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap
kepada-Ku, nescaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan
memperdulikannya lagi] Kalimat ini memiliki makna yang serupa dengan
firman Allah jalla wa ‘ala:
“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Az Zumar: 53)
Jika
seorang hamba melakukan perbuatan dosa kemudian segera bertaubat,
berdoa kepada Allah jalla wa ‘ala agar Ia mengampuninya serta
mengharapkan ampunan-Nya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama
dia bertaubat kerana “Taubat itu menghapus dosa-dosa sebelumnya”.
Kemudian Allah jalla wa ‘ala berfirman pada hadits ini: “sesungguhnya
jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku”. Kalimat ini menjelaskan
bahawa doa disertai dengan harapan akan menyebabkan Allah mengabulkan
permohonan keampunan. Ada sebagian orang yang berdoa pada Rabb-Nya
dengan harapan yang lemah dan tidak bersangka baik pada Rabb-Nya padahal
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,”Allah subhanahu
wa ta’ala berfirman: ‘Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku pada-Ku
maka hendaklah berprasangka pada-Ku sebagaimana dia kehendaki”. Jika
seorang hamba berdoa untuk memohon ampun atas segala dosa-dosanya maka
hendaknya dia berdoa untuk memohon ampun pada Allah dengan berkeyakinan
bahawa Allah memiliki kemurahan yang sangat besar dan dia berharap
bahawa Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Orang yang melakukan hal ini,
nescaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
Maka jika
seseorang telah memiliki rasa harap yang sangat besar pada Allah dan
yakin bahawa Allah akan mengampuninya nescaya dia akan mendapatkan apa
yang ia cari. Hal tersebut dikeranakan besarnya rasa harap dan prasangka
yang baik pada Allah. Banyak ibadah-ibadah hati (ibadah qalbiyyah) yang
harus dilakukan oleh seorang pelaku dosa ketika memohon ampun dan
bertaubat. Banyak ibadah-ibadah hati yang harus dilakukan agar perbuatan
dosa diampuni sebagai kurnia dan kemuliaan dari Allah jalla wa ‘ala.
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “nescaya Aku akan
mengampunimu”. Pengampunan (المغفرة) memiliki makna menutup bekas-bekas
dosa di dunia dan akhirat. Pengampunan tidak sama dengan menerima
taubat, karena pengampunan memiliki makna menutup (ستر). Mengampuni
sesuatu (غفر الشيء) memiliki makna menutup sesuatu (ستره). Menutup
dosa-dosa memiliki makna bahawa Allah jalla wa ‘ala akan menutup
timbunan dosa di dunia dan akhirat. timbunan dosa di dunia adalah
balasan atas perbuatan dosa tersebut di dunia, sedangkan timbunan dosa
di akhirat adalah balasan atas perbuatan dosa tersebut di akhirat.
Barang siapa yang memohon keampunan kepada Allah jalla wa ‘ala maka dia
akan diampuni oleh Allah. Barang siapa yang meminta pada Allah agar Ia
menutupi timbunan dosanya di dunia dan akhirat maka Allah akan
menutupinya. Allah akan menutup timbunan dosa-dosanya dengan tidak
memberikan balasan atas dosanya di dunia dan akhirat.
Kemudian
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: [Wahai anak Adam, seandainya
dosa-dosamu memenuhi seluruh langit]. Dosa tersebut memenuhi langit
(awan yang tinggi) kerana jumlahnya yang banyak dan bertimbun-timbun.
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: [kemudian engkau memohon
ampun pada-Ku, nescaya Aku akan mengampunimu]. Perbuatan ini adalah
perbuatan seorang hamba yang bertaubat dan mencintai Rabbnya dengan
kecintaan yang mendalam. Kerana Allah -Yang Maha Agung, Yang Memiliki
nama dan sifat yang mulia, indah dan sempurna, yang menguasai seluruh
kerajaan, Dialah yang menguasai dan melindungi segala sesuatu, yang
memiliki berbagai macam nama dan sifat yang agung dan mulia- akan
mencintai hambanya dengan kecintaan seperti ini. Maka tidak diragukan
lagi, hal ini akan membuat hati mencintai Rabbnya, merasa hina di
hadapan-Nya dan mendahulukan keredhaan-Nya daripada keredhaan
selain-Nya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: [Wahai anak
Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit kemudian engkau
memohon ampun padaku, niscaya Aku akan mengampunimu]. Dalam kalimat ini
terdapat dorongan untuk senantiasa memohon ampunan. Jika engkau berbuat
dosa maka beristigfarlah kerana sesungguhnya tidak cukup istigfar kita
walaupun dilakukan sebanyak 70 kali dalam setiap hari seperti yang
disebutkan dalam sebuah hadits. Dengan beristigfar dan menyesal maka
Allah akan mengampuni segala dosa.
Kemudian Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman: "Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku
dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan
tidak berbuat syirik dengan apapun nescaya aku akan datang kepadamu
dengan pengampunan sepenuh bumi pula". Jika anak Adam datang dengan dosa
sepenuh bumi, kemudian menjumpai Allah dalam keadaan memurnikan ibadah
hanya untuk-Nya dan tidak berbuat syirik kepada-Nya baik syirik besar,
syirik kecil maupun syirik yang tersembunyi, hatinya ikhlas hanya kepada
Allah, tidak ada pada hatinya kecuali Allah dan tidak merasa cemas
kecuali hanya kepada-Nya, tidak berharap kecuali hanya kepada-Nya, tidak
berbuat syirik dalam bentuk apapun pada-Nya, nescaya Allah jalla wa
‘ala akan mengampuni seluruh dosa-dosanya.
Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman: “kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak
berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan
pengampunan sepenuh bumi pula”. Hal ini menunjukkan kebaikan dan
besarnya rahmat Allah pada para hamba-Nya.
Ya Allah segala puji
bagi-Mu atas nama-nama dan sifat-Mu. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas
nikmat syariat Islam yang engkau berikan pada kami. Ya Allah segala puji
bagi-Mu atas nikmat diutusnya nabi-Mu Muhammad ‘alaihi shalatu wa
sallam yang engkau berikan pada kami. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas
anugerah yang engkau berikan pada kami untuk mengikuti jalan para
salafushalih. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas anugerah-Mu pada kami
berupa ampunan untuk segala dosa, menunjukkan pada perbuatan baik, dan
mengampuni segala kesalahan. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas nikmat-Mu
yang Agung. Ya Allah segala puji bagi-Mu dan engkaulah yang paling
berhak untuk mendapatkan seluruh pujian.
No comments:
Post a Comment