Wednesday 17 April 2013

APA YANG DITANYA NANTI

ABU HURAIRAH MENGATAKAN, “SESUNGGUHNYA PERMULAAN AMAL HAMBA YANG DILIHAT PADA HARI KIAMAT ADALAH SOLAT. MAKA, JIKA DALAM SHOLATNYA SEMPURNA, DITERIMALAH SEMUA AMALNYA, DAN JIKA MASIH BELUM SEMPURNA, DITOLAKLAH SEMUA AMALNYA. SELAIN ITU, SESUNGGUHNYA SHOLAT DAPAT MELEBUR APA YANG ADA, DIANTARANYA SELAMA MASIH MENJAUHI DOSA-DOSA BESAR”.

Dalam hidup dan kehidupan sesuai ajaran agama Islam yang pokok (sebagai orang muslim/muslimat) adalah menunaikan sholat lima waktu, dan memperbaiki sholatnya dengan khusyu’ serta berdzikir. Kunci untuk masuk ke syurga seseorang adalah “sholat”, karena barangsiapa yang tidak mencegah kepadanya akan sholatnya dari perbuatan maksiat dan mungkar maka tidaklah bertambah dari Allah kecuali bertambah jauh. Kenapa bertambah jauh ? Antara lain, sholat mereka tidak tepat waktu sebagaimana yang diajarkan oleh Rosulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dimana ‘Aisyah pernah berkata bahwasanya sering berbicara dengan Rosulullah, keadaan beliau bila telah datang waktunya sholat seolah-olah beliau tidak mengenal kami dan kami tidak mengenal beliau.

Didirikan agama Islam itu dengan lima perkara, yaitu persaksian sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, memberikan zakat, haji ke Baitullah dan puasa di bulan Ramadhan. Kunci dari didirikan agama Islam itu ya sholat karena persaksian sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah ada di dalam sholat, sedangkan menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan terlebih dahulu melaksanakan sholat, dan memberikan zakat, serta ibadah haji ke Baitullah bila kita mampu. Sholat itu tiang agama, maka barangsiapa yang meninggalkannya sungguh telah merobohkan agamanya dan barangsiapa yang menjaga sholat lima waktu dengan menyempurnakan sesucinya dan waktunya, maka cahaya dan tanda bukti baginya akan diperoleh pada hari kiamat. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya akan dikumpulkan bersama-sama Fir’aun dan Haamaan di padang mahsyar. Perumpamaan sholat lima waktu itu adalah seperti air sungai yang mengalir, dimana pada suatu pintu salah seorang dari kalian dapat mandi di sungai itu setiap hari lima kali. Apakah dengan setiap hari lima kali masih terdapat suatu kotorannya ?. Tentunya tidak ada yang masih tertinggal sedikitpun kotoran itu. Begitulah keadaan sholat lima waktu sehingga Allah akan melebur karena sholat semua kesalahan-kesalahannya.

Coba anda renungkan, betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid untuk disumbangkan, tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan. Betapa lamanya melayani Allah selama lima belas menit, namun betapa singkatnya kalau kita melihat film. Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata (spontan) ketika kita berdoa, namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar atau teman tanpa harus berfikir panjang. Betapa ringannya kita di kamar mandi selama 15 menit sambil bernyanyi, tetapi betapa sulitnya shalat khusyuk dibarengi dzikir selama 15 menit. Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya, namun kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa. Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al-Qur’an, tapi betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris. Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser, namun lebih senang berada di shaf paling belakang ketika berada di Masjid. Betapa nikmat dan ringannya kita makan dilanjut dengan merokok selama 30 menit , namun betapa sulitnya kita merenung tentang ke-Absolutan dan ke-Esaan Allah walau hanya 10 menit. Betapa mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata, namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa. Betapa sulitnya menyediakan waktu untuk shalat lima waktu, namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan. Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam Al-Qur’an, namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain. Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh Koran, namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci Al-Qur’an. Astaghfirullahal'adzhim. (SK 18042013).

No comments:

Post a Comment

UNTUK RENUNGAN BERSAMA

  TAZKIRAH PAGI INI UNTUK RENUNGAN BERSAMA بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ ال...